Langsung ke konten utama

Civic Fit And Fun



Kisah liburan santuy minggu ini adalah aktivitas berenang di kolam renang kampus Unesa di Lidah Kulon. Letak kolam renang ini ada di Lidah kulon, Kabupaten Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan ini di selenggarakan oleh fungsionaris khususnya Departemen Pengembangan Bakat dan Minat yang diketuai oleh saudara Tangguh Arwinanton. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 6 Maret 2020 hari Jum'at, kegiatan dilakukan pada pukul 08.00-15.00 karena bertepatan dengan kegiatan sholat jum'at, maka kegiatan sempat terhenti satu jam karena adanya pelaksanaan sholat jum'at. Setelah selesai dilaksanakan sholat jum'at kemudian kegiatan berenang dilanjutkan. Masing masing Departemen mengirimkan delegasinya untuk mengikuti acara berenang di kampus Unesa Lidah Kulon dan ditambah dengan kehadiran mahasiswa jurusan PMPK-N. Yang mengikuti kegiatan civic fit n fun berenang ini berjumlah 11 orang.

Kegiatan berlangsung sangat meriah dan seru karena dibuatnya sebuah game dalam kolam renang seperti lomba berenang, mengejar tutup botol dan mengobrol santai dalam kolam renang.  Setelah berenang, kami makan bersama dengan perbekalan yang sudah di bawa dari rumah masing-masing. Suasana solidaritas dan kebersamaan sangat terasa pada kami. Saling berbagi cerita, canda tawa, memutar musik, bernyanyi dan sesekali berjoget, bermain kartu uno, dan lain-lain. Setelah makan, kami bersih-bersih dan berganti pakaian untuk kemudian persiapan pulang.Semoga kegiatan berenang ini bermanfaat bagi seluruh mahasiswa dan khusunya fungsionaris Himpunan Mahasiswa Jurusan PMPK-N agar mempererat tali persaudaraan diantara seluruh warga jurusan PMPK-N. Sekian dari Minfokom, Terimakasih.







Dokumentasi Civic fit n fun 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPETISI ESAI KEBANGSAAN

Kompetisi Esai Kebangsaan merupakan lomba menulis yang diadakan oleh HMJ PMP-KN Universitas Negeri Surabaya untuk meningkatkan minat baca dan menulis mahasiswa seluruh Indonesia. Saat ini, Indonesia mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan untuk indeks tingkat membaca dan menulis termasuk bagi pemuda/i. Hasil survei UNESCO pada tahun 2011 menunjukkan indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1.000 penduduk yang masih ‘mau’ membaca buku secara serius. Bahkan, Most Literate Nations in the World pada Maret 2016 merilis pemeringkatan literasi internasional yang menempatkan Indonesia berada di urutan ke-60 di antara total 61 negara. Sedangkan pada World Education Forum yang berada di bawah naungan PBB, Indonesia menempati posisi ke-69 dari 76 negara. Dalam meningkatkan upaya membaca dan menulis ini, diharapkan lomba essay ini dapat menjadi wadah generasi bangsa untuk menjadi agen perubahan dengan tulisannya. Tema yang di

KEPO SUPER

Kepo Super atau KOPER adalah salah satu proker dari Departemen Media Informasi dan Komunikasi. Didalam program kerja kepo super ini berisi tentang wawancara antar fungsionaris HMJ PMP-KN seputar Jurusan PMP-KN, keluarga besar PMP-KN, dan isu-isu yang sekarang terjadi. Pertanyaan tersebut adalah kumpulan pertanyaan yang berasal dari warga PMP-KN dimana kemudian dipilih oleh Departemen Minfokom. Awalnya sebelum pandemi covid-19 yang terjadi di tahun 2020 ini, program kerja KOPER outputnya adalah video wawancara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan seperti dosen dan mahasiswa PMP-KN. Kemudian Departemen Minfokom membuat sebuah inovasi baru dari program kerja KOPER ini agar berjalan secara maksimal dengan membuat live streaming instagram dengan narasumber fungsionaris HMJ PMP-KN agar lebih mengenal Jurusan PMP-KN lebih dekat. Yang kemudian hasil dari live streaming dibuat sebuah podcast yang di upload di official account HMJ PMP-KN (@hmjpmpkn.unesa) Lihat di Vocaroo >>

Diskusi Virtual "Pemuda dan Masa Depan Budaya Indonesia"

Diskusi Virtual ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Juni 2020 menggunakan media google meet. Peserta diskusi dari berbagai kalangan turut berpartisipasi dalam kegiatan yang kita adakan, mulai dari mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, mahasiswa dari universitas lain, pelajar dan masyarakat umum juga berantusias menyaksikan proses berjalannya diskusi. Tema yang diangkat dalam diskusi virtual kali ini sangatlah menarik karena sesuai dengan realita yang sedang terjadi yaitu, "Pemuda dan Masa Depan Budaya Indonesia". Sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya mengambil bagian dalam melestarikan kebudayaan Indonesia. Masa depan kebudayaan kita tergantung dari sikap pemuda-pemudi terhadap budaya bangsanya sendiri. Narasumber yang dihadirkan juga sangat berkompeten untuk mengkaji tema diskusi. Zuniar Wahyu Tryandana merupakan pemuda yang menjadi founder "Taruna Budaya" dan menjadi pembicara pertama dalam diskusi virtual ini. Selanjutnya pembicara kedua ialah Bapak