Langsung ke konten utama

GERAKAN PEMUDA PEDULI LINGKUNGAN (PAPELING) COVID 19


Tanggal Pelaksanaan  :
1 Mei - 7 Mei 2020



Himpunan Mahasiswa Jurusan PMP-KN khususnya Departemen Sospolham mengadakan kegiatan bakti sosial yang diikuti oleh HMJ PMP-KN beserta warga PPKn dengan memberikan bantuan tempat cuci tangan dan sabun kepada masyarakat.Kegiatan ini merupakan dalam bentuk empati dan berinisiatif untuk membantu masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup sehat dengan melakukan cuci tangan guna menghadapi pandemi COVID 19.

Kegiatan ini bertemakan “Pemuda Peduli Lingkungan (PAPELING) COVID 19” yang di laksanakan di lingkungan tempat tinggal dari mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan Baksos.Kegiatan ini berlangsung mulai dari tanggal 1 mei - 7 mei 2020.Setelah melaksanakan kegiatan mahasiswa mengirimkan bukti foto yang di jadikan bukti keikutsertaanya.Ketua panitia pelaksana,Lutfy mahendra mengatakan biaya dari kegiatan baksos ini menggunakan dana keuangan secara mandiri,yang nantinya mahasiswa akan membentuk kelompok yang terdiri max 3 orang untuk mendonasikan tempat cuci tangan beserta sabun di lingkungan sesuai dari kesepakatan kelompok.
Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat membantu masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat di saat terjadi penyebaran pandemi Corona. “Dengan adanya COVID 19 ini,kita tadabur diri akan pentingnya kesehatan dan semoga kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.Semoga pula dengan adanya hal ini meningkatkan rasa empati kita untuk saling tolong menolong dengan sesama.
Dalam kegiatan ini di sambut baik,dan masyarakat berterimakasih atas bentuk kepedulian dari Himpunan Mahasiswa Jurusan PMP-Kn yang telah memberikan bantuan dan dengan adanya kegiatan ini memberikan nilai positif bagi masyarakat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPETISI ESAI KEBANGSAAN

Kompetisi Esai Kebangsaan merupakan lomba menulis yang diadakan oleh HMJ PMP-KN Universitas Negeri Surabaya untuk meningkatkan minat baca dan menulis mahasiswa seluruh Indonesia. Saat ini, Indonesia mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan untuk indeks tingkat membaca dan menulis termasuk bagi pemuda/i. Hasil survei UNESCO pada tahun 2011 menunjukkan indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1.000 penduduk yang masih ‘mau’ membaca buku secara serius. Bahkan, Most Literate Nations in the World pada Maret 2016 merilis pemeringkatan literasi internasional yang menempatkan Indonesia berada di urutan ke-60 di antara total 61 negara. Sedangkan pada World Education Forum yang berada di bawah naungan PBB, Indonesia menempati posisi ke-69 dari 76 negara. Dalam meningkatkan upaya membaca dan menulis ini, diharapkan lomba essay ini dapat menjadi wadah generasi bangsa untuk menjadi agen perubahan dengan tulisannya. Tema yang di

KEPO SUPER

Kepo Super atau KOPER adalah salah satu proker dari Departemen Media Informasi dan Komunikasi. Didalam program kerja kepo super ini berisi tentang wawancara antar fungsionaris HMJ PMP-KN seputar Jurusan PMP-KN, keluarga besar PMP-KN, dan isu-isu yang sekarang terjadi. Pertanyaan tersebut adalah kumpulan pertanyaan yang berasal dari warga PMP-KN dimana kemudian dipilih oleh Departemen Minfokom. Awalnya sebelum pandemi covid-19 yang terjadi di tahun 2020 ini, program kerja KOPER outputnya adalah video wawancara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan seperti dosen dan mahasiswa PMP-KN. Kemudian Departemen Minfokom membuat sebuah inovasi baru dari program kerja KOPER ini agar berjalan secara maksimal dengan membuat live streaming instagram dengan narasumber fungsionaris HMJ PMP-KN agar lebih mengenal Jurusan PMP-KN lebih dekat. Yang kemudian hasil dari live streaming dibuat sebuah podcast yang di upload di official account HMJ PMP-KN (@hmjpmpkn.unesa) Lihat di Vocaroo >>

Diskusi Virtual "Pemuda dan Masa Depan Budaya Indonesia"

Diskusi Virtual ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Juni 2020 menggunakan media google meet. Peserta diskusi dari berbagai kalangan turut berpartisipasi dalam kegiatan yang kita adakan, mulai dari mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, mahasiswa dari universitas lain, pelajar dan masyarakat umum juga berantusias menyaksikan proses berjalannya diskusi. Tema yang diangkat dalam diskusi virtual kali ini sangatlah menarik karena sesuai dengan realita yang sedang terjadi yaitu, "Pemuda dan Masa Depan Budaya Indonesia". Sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya mengambil bagian dalam melestarikan kebudayaan Indonesia. Masa depan kebudayaan kita tergantung dari sikap pemuda-pemudi terhadap budaya bangsanya sendiri. Narasumber yang dihadirkan juga sangat berkompeten untuk mengkaji tema diskusi. Zuniar Wahyu Tryandana merupakan pemuda yang menjadi founder "Taruna Budaya" dan menjadi pembicara pertama dalam diskusi virtual ini. Selanjutnya pembicara kedua ialah Bapak